Friday, July 18, 2014

Berdoalah dengan bijak untuk anakmu

Assallamuallaikum wr wb


Sudah lama rasanya tangan ini ingin mulai kembali menorehkan beberapa kata sebagai perwakilan dari indahnya berbagi pengalaman. Alhamdulillah, saya coba berbagi salah satu cerita kehidupan keseharian yang mungkin sedikit banyak dilalui juga oleh banyak keluarga yang lain. Keluarga kami adalah keluarga kecil yang masih mencoba merintis hidup dengan banyak belajar dari pengalaman dan pelajaran-pelajaran yang di diberikan oleh Allah SWT. Tahun ini tidak henti-hentinya kami diberikan hadiah oleh Rabb dengan bertambahnya amanah untuk kami , ya ... benar”  genap ada dua amanah untuk kami . Anak pertama, kami berikan nama Aisyah beauty saputro dan anak kedua kami berikan nama shoviyah shine saputro.

Subhanallah Lahirnya putri kedua kami memberikan pembelajaran baru bagi kami. Dua putri cantik kami membuat kehidupan lebih lengkap sekaligus tantangan yang lebih rumit. Dengan kelahiran Si bontot  Shoviyah membuat Aisyah mempunyai kecemburuan berlebih, maka sikap putri pertama kami pun sedikit banyak berubah, mulai dari bertambah usil, bertambah manja dan berlebihan dalam meminta perhatian ... bahkan terkadang melakukan kontak fisik dengan adiknya karena merasa tersaingi. Ada kalanya Aisyah menggunakan perlakuan yang kasar dengan cara mencubit, menggigit  bahkan menarik baju adiknya.

Rangkuman cerita diatas terjadi dalam keseharian kami dan membuat simpati kami sebagai orang tua sedikit berkurang, kami lebih agresif memberikan sebuah larangan dengan nada keras untuk kakak. Tidak luput Uminya terkadang harus mencubit kecil tangannya sebagai balasan cubitan Aisyah kepada adiknya “Dimaksudkan anak itu tahu bahwa apa yang dilakukannya adalah menyakiti orang lain”, walaupun terkadang saya kurang sependapat karena dibutuhkan banyak kesabaran dalam membimbing anak , apalagi anak pertama kami baru berumur 2,5 tahun, sedangkan anak pertama kami masih bayi dengan umur 3bulan.

Dan sesungguhnya semua doa akan yang diijabah oleh Allah SWT, banyak hikmah yang kami petik bahkan dari doa-doa yang dikabulkan oleh Allah SWT. Dari cerita keseharian anak-anak kami ada salah satu hikmah yang bisa kami bagikan untuk pembaca, hikmah dari doa ... ya dari doa yang terkabul oleh Allah SWT. Kami akan mencoba bagi pengalaman kami , cerita saya lanjutkan dari simpati kami untuk Aisyah sedikit berkurang dengan bentuk larangan dengan nada keras atau terkadang ada perlakuan untuk mencubit atau menjewernya. Sebenarnya semua ini membuat anak tersebut merasa semakin disisihkan atau tersaingi dengan kehadiran adiknya. Saat ini kakak Aisyah selalu tidur dengan abinya dengan posisi  kamar yang ada di belakang dan uminya dengan adiknya dikamar depan “maksud hati kami agar kakak tidak terlalu menjahili adiknya”, karena kakak ini sering usil dan terkadang tidurnya pun larut malam. Sering kali saya berikan nada ancaman “Kalau kakak tidak tidur, abi tinggal tidur biar digigit tikus”. Maha besar Allah SWT dengan maha pemurahnya,  yaitu tidak ditolaknya doa orang tua, seperti dalam hadist berikut :

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَ تُرَدُّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ ، وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ
Tiga doa yang tidak tertolak yaitu doa orang tua, doa orang yang berpuasa dan doa seorang musafir.” (HR. Al Baihaqi)

Dari kutipan hadist diatas, kali ini pelajaran dari Allah SWT diberikan dalam bentuk berbeda, Beberapa malam yang lalu sebelum saya menulis ini, kakak Aisyah seperti biasanya mulai usil dengan tidur larut malam, ancaman kembali saya lontarkan. Saya pun tertidur dan mungkin 30 menit sampai 1 jam kemudian anak itu ikut tertidur. Menjelang sahur pukul 02.30 anak ini terbangun, dan merintih gatal “Abi gatal bi gatal”, saya lantas terbangun dan melihatnya, karena kondiri lampu kamar saya matikan. Saya hanya melihatnya dalam keadaan remang-remang, mencoba saya pegang dadanya dan celananya basah. Saya berfikir bahwa itu keringat, saya mencoba menghidupkan lampu kamar, lampu kamarpun hidup kamar menjadi terang akan tetapi begitu kaget dan bingungnya saya, saat melihat baju kakak, tangan, celananya bahkan sprei tercecer darah ... darahnya pun terlihat banyak. Karena masih dalam keadaan bingung dan kaget sayapun tidak berani memegang kembali, segera saya bangunkan Istri saya (Uminya) untuk melihat ada apa dengan anak itu.

Barokah dari Allah SWT saya diberikan istri dengan tipikal dingin menghadapi masalah, dengan sabar dilihat dan coba diperiksa. Rupanya kakak Aisyah jari kecilnya digigit tikus dan kebetulan bagian pembuluh darah. Segera saya ambilkan kotak obat dan segera juga dirawat dan dibersihkan oleh uminya. Tidak begitu lama menetes air mata saya, melihat anak yang penuh darah tanpa mengeluhkan sakitnya, bahkan waktu bangun kakak bisa langsung mulai bercanda. Maha suci Allah SWT dengan segala keputusannya, pelajaran berharga berhikmah. Bijaklah berdoa untuk anakmu walaupun hanya untuk sesuatu yang kecil baik saat marah maupun  tidak, karena tidak tertolaknya doa orang  tua. Pelajaran ini membuat saya sangat bersyukur karena diijabahnya doa kami membuat koreksi buat kami dalam berdoa dan bertutur kata. Pelajaran ini adalah nikmat dari Allah SWT, mungkin apabila doa saya waktu marah saya berikan dalam bentuk doa kebaikan maka Allah SWT pun akan memberikannya. Peringatan bagi kami pada khususnya bahwa ber tutur kata lah dengan baik dan perbanyak lah doa untuk kebaikan.  Syukurilah semua keputusan Allah SWT, walaupun anak kami terluka’ syukur tetap terlimpah ... luka kecil diberikan Allah SWT sebagai nikmat pengingat , agar kami lebih berhati-hati dalam berdoa dan membimbing lisan kami dalam mengasuh anak-anak kami.

فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Fabiayyi ‘ala irobbikuma tukadziban
“Nikmat Tuhanmu yang mana yang engkau dustakan”

Tidak ada nikmat yang tidak patut diyukuri walaupun dalam bentuk pelajaran ataupun peringatan. Semua kebaikan datangnya dari Allah SWT , dan segela kekurangan datangnya dari penulis. Mohon maaf apabila terdapat kata-kata kurang tepat dalam usaha mencoba berbagi pengalaman untuk kebaikan.

Wassallamuallaikum wr wb

No comments:

Post a Comment