Tuesday, December 6, 2011

Seafood murah di pantai kedonganan bali


Sekitar minggu kemarin ane menyempatkan jalan-jalan sama istri, mengingat istri ane udah hamil besar maka menurut insting ane yang ane peroleh setelah bersemedi 6 jam lebih 30 menit untuk tidak memakan nasi, memberikan jawaban bahwa setiap ngidamnya seorang ibu yang baru hamil harus dituruti.

Perjalanan kali ini ke sebuah pasar sekaligus pantai yang berada di ujung bali, biasanya pantai yang terkenal dan dikenal dibali adalah kuta dan jimbaran. Untuk kali ini kita mencari opsi lain yang lebih nyaman, lebih enak alias gak terlalu ramai, dan yang paling penting memperlihatkan rasa sayang kepada dompet yang tipis ini maka cari tempat kuliner nuansa yang murah meriah :D .

Thursday, June 16, 2011

Review simple : Nokia classic 2330 HP murah tapi tidak murahan


# SEMUA FOTO MENGGUNAKAN FOTO BLOG LAMA 
Berhubung saya hari ini bingung, bingung yang saya maksudkan adalah bingung karena lapar, gak punya uang, dan terutama bingung kenapa sebagai laki – laki perut saya semakin lama semakin membuncit aw aw aw aw. Diawali sedikit curhat dan kebingungan kali ini saya coba menulis kembali tentang HP , kebetulan saya ada HP jadul nokia classic 2330. Handphone ini saya beli sekitar awal tahun 2010, dibeli karena apa … ?

Kepepet, HP yang satu rusak , murah, dan khilaf tentunya kenapa HP mesti 2 biji.Ok bentuk hpnya seperti ini ...

Monday, June 13, 2011

Tip dan triks Samsung aka valensia c6625 berdasarkan pengalaman pribadi


# FOTO MENGGUNAKAN BLOG LAMA


Kali ini saya akan sharing berhubungan dengan handphone, berhubung saya punyanya Samsung aka valensia atau c6625 maka hp tersebut yang akan saya bahas … :D. Demikian (foto paling atas yak) spesifikasi nya saya ambil langsung dari websitenya samsung. Nach berhubung saya awam soal handphone maka saya akan coba sharing berdasarkan kejujuran selama ini dalam menggunakan HP tersebut.

Thursday, June 9, 2011

Nikmatnya SOTO NDELIK boyolali


 
Bulan kemarin ane sama istri pulang kampung, pastinya karena dah beberapa tahun gak pulang tempat kelahiran hohohoho…. Boyolali adalah kampung halaman ane, banyak yang ane kangenin dari kabupaten tersebut, dari suhu dingin , jalan naik turun dan lingkungan yang bersih dll
Nach berhubung ada satu tujuan yang menjadi niat awal ke boyolali selain menyambangi keluarga adalah, mangan “makan” … ane bener-bener kangen ama kulinernya .

Wednesday, June 8, 2011

Review untuk program atau aplikasi Penjualan Murah dan Menarik


Heheheh berhubung saya bingung mau saya isi blog ini pakai tulisan apaan, maka berbekal doa sepenuh hati dan segelas air putih serta rokok batangan saya beranikan diri untuk nulis

Nach tanpa panjang lebar sama dengan tinggi, langsung ke pokok bahasan yaitu tentang review sebuah aplikasi penjualan , aplikasi penjualan tahu kagak? Kagak yak ? sama kalau gitu :D

Saya akan bahas tentang sebuah aplikasi penjualan dengan nama produk Penjualan dan stok barang Small business, aplikasi ini dibuat sekitar tahun 2010 oleh sebuah developer software asli bali yaitu PT Bamboomedia Cipta Persada

1

Bulan ter’lewat sinar terbangun….
Burung bernyanyi syahdukan hati…
Bungaku tergugur kala angin berlari mengitari sang tangkai…

Saat goyah ombak terjatuh tak’kan habis karena beribu kayuh…
Duniaku’’duniamu seatap beda raup,sebumi beda semi…
Ber’andaikan sorak merdu Magrib’ku aku akan menjamah hidup satu demi Satu

4

Saat jauh’ hampa kudapat, saat dekat kilaunya buatku silau..apa yang kumau..??
Stiakah,cintakah, bukan…bukan itu

Bulan setia temani bumi walau tak’kan pernah bersatu,
Kuingin hidup berupa animasi tak’kan mati dan tak’kan berhenti

Nikmatilah kenyataan kata sang guru..’’ karena dari itu hidup itu seru

3

Kata terakhirku’’ aku salah melihatmu…
Tak pantas ku menginginkanmu, aku ber’ingat satu itu ada karena dua sisi yang sehati…dan bukan dari mencumbu hina yang sudah hak dari sepasang..
Maafkan aku itu bukan mauku, lainkan nafsu manusiawi’ku jalani waktu
Sadarkan aku’ bukan hewan dijiwaku, meraup yang bukan untuk’ku

2

Saat aku tahu hidup ini indah aku tak’kan berhenti menangis, karena ku tahu sendu ada diujung jalan,…
Ber’semayam abadi dan tak’kan membaik seperti maya…saat benar katanya,

pasti kesalahan yang memulai
Aku belum mengerti apa yang diberi kalau tiada arti,

apa yang dicari kalau yang kukejar tak lelah berlari
Matilah kini saat hidupku

5

Langitku biru’’
Sekali waktu mega putih memeluknya,

Dia berkata;…mengapa sedekat ini kian kita kita tak menyatu…
Sang langit ‘’berpeluh dan menjawab;… lihatlah wahai putih asal banyak yang kan bahagia

Kukorbankan tangis’ku yang kurupakan embun pagi…ingatlah dari setitik duka ada beribu ceria menanti kita

6

Kutipan kecil dari setiap kata memujamu, mendambamu. seolah kesempurnaan melekat dalam tiap laku’mu

Dalam ceria engkau gugah senyum ini menyertainya…
Dikala luka , tak pernah lelah kupaparkan dada sambutmu dalam dekapan…

Kelak bila cita dan cinta benar adanya…,kan kupersembahkan tiap masaku untuk membelaimu

7

Mataku rebah kian terlelap,
terpapar setiap kedipan yang mengharapkan akan rasa yang sama

Saat kian jauh mimpi menjamahku dalam angan,…!!!’’
Ingin semakin lama aku bermesra dalam dunia bawah sadar…

Mengertilah hatiku bak sari bunga yang bertambah manis termakan masa dan ingkar dari kelopak bunga yang mongering tiap esoknya

10

Andai hati tak bisa berkata mungkin sikap yang akan menjawab,
Andai adil memang ada…mungkin bumi akan terima langit selalu diatas’nya

Usaikan apa yang mungkin terlewat…seperti matahari yang tek pernah ingkari janji temui pagi….
Tanganku mendekap untuk raga wahai kekasihku
Mulut’ku bergumam untuk canda wahai pujaanku…

Aku kumpul’kan dedaunan dari kelopak mawar ber’ceceran,
Untuk bingkaikan taman yang indah’’ sebagai tanda megah rasa yang tertuai tulus untuk’mu

Bantu aku bidadari’ku jalani masa dan berkenang selalu bersamamu,
duka dan ceria berdua untuk kita dan akhir masa menunggu akan satunya jiwa

9

Detik waktu tinggal detik, juta udara tinggal hampa
Kicau bertabur…dengarku mulai kabur kala pagi

Sengat menyengat antar dua lebah,..
Tersisa ingat’ mulia berkata tak semurni bersikap…

Sampaikan denyut ini pada yang ber’hati , agar kelak ada teduh hindarkan keluh

8

Terkadang yang ter’dekat itu yang jahat,..karena prasangka hidupku iba
Tiada tangis tubuh engkau iris, karena sempat kau jadi penyelamatku

Biarkan aku mengalah pada yang mengadu’
Untuk men jamu bukan menjilat’mu

Untuk sesaat pasti ada waktu untuk mengerti siapa yang sakit berdiri
dan siapa yang bijak berani

I

I……….. yang berhati beri aku semi layaknya tumbuhmu dipagi hari,
Jauhkan dari hampa yang mengusikku dalam setiap masa
Hari ini hanya rautmu yang terpikir dalam anganku

Beri arti hidup ini dengan dekat yang tak kunjung silam
Kutak mampu berpejam disaat tidurku kala kau hempaskan aku

I………yang berkasih, salahkah aku mendambakanmu
Bila benar kubermaksud, beri aku alasan biar lubuk ini kembali berseri.

Waktu bantu aku dengan keberanian, yang tak kunjung datang menghadapku
Beri aku jiwa layaknya sang jantan yang berwibawa .
I………bukan lakuku mengadu tapi rasa ini tanpa kamu akan beku,
Hidupku berangsur padam yang tak menentu,
jalan kupun tak bertepi dan takkan pernah kembali.

Berlian Sombong

Hay…. sang berlian sebesar apakah cintamu terhadap aku pengagum kilaumu,
Aku kumpulkan satu demi satu anganku tuk perolehmu
Sebesar apa pengorbananmu untuk simiskin yang rela mati memegangmu…

Inikah yang namanya adill…!!!
yang kala kusam aku merajutnya hingga hilang serpih kusam disetiap lekuknya

Saat mulai lagi ku tak kenakan, Dia’’.. tak lagi mau menoleh…
Jantankah aku menangis karena semuanya…

Lihatlah tetes air mataku ditangan’ yang takkan lelah menoreh
Kiasan

Aku Berfikir

Musim dingin tlah datang,..

kuduk’ku berdiri karena semakin lama semakin mencekam dingin mendekapku,…

Dalam gulita hitam awan selepas isya’…aku berpikir
Aku tahu bulan iri melihatku, karena bukan hanya selintas malam aku ada..

Terkadang aku sombong memuja kelebihanku dan selalu menantang matahari, apakah panasnya sepadan dengan murkanya hatiku…?

Jiwaku berontak dalam diam, benarkah cinta itu ada…?? Sembari aku bertanya pada hening,.. tersikap sekilas wajahmu dalam lamunanku…

Wajah itu membuyarkan laju detak jantung ini,..
Berdegup dan bergoncang tak henti ingin ungkap cerita

Perjalananku bagai pasir pantai, berubah bentuk tiap detik…
Jatuh duduk tiap tersapu larian anak-anak ombak

Mukaku kembali memerah,..
Membingungkanku kenapa dalam beda masa.. rasaku tak gentar terhadapmu…
Tiap ingin ku lupa, semakin bergejolak ku menginginkanmu

Aku tahu gumpalan batu tak sekeras watak’ku menginginkan tingginya langit hanya untuk’ku..menginginkan sayangmu mencumbuiku, menginginkan semua yang terlihat serakah bila tak berhenti…

Dalam diam aku tersadar, aku ringkih..melumat termakan khayal…
Hatiku bertekuk tak setegap tubuhku mengadu hidup…
Doa’ku saat punggung ini tersungkur….menjauhlah bila kian sakit’ dan mendekatlah bila kian nyaman…bertemanlah dengan ku kenyataan karena tak setitikpun aku berpikir memusuhi

Karena Kamu

Hari ini tertuai lagi rasa yang aku mulai
Tak ingin terang ini terakhiri, Kilau sayangmu kan slalu hangatkanku dalam hembus bertarik nafas ini

Sayangku…
Beri aku manjamu, beri aku sentuhmu yang kan berbuai dalam indah yang berarti

Sayangku…
Beri aku irama merdu rautmu’ kala ku bersajak tatap denganmu,

Andai dunia ini kan bermaya,
Tak kan semu bila kubingkai hatiku untuk teman tidurmu

Sayang semoga ini bukan cinta…,bukan pula titik kata yang kan hangus kala terhujam lupa

Sayang jangan berkata untuk membacaku tapi bacalah untuk kataku,
Agar kamu tahu budak kataku tak sebanding dengan kilau hati ini dalam semi dan gugur nanti…

Malu

Saat ini aku tertegun malu kelak apa yang kan kutulis untukmu,
Aku tak mau mengungkap bukan berarti pengecut saat bertatap denganmu.
Wahai Bungaku….,
Bila mungkin kubercinta tak mengelak hanya kuberasa untukmu,
Dan bila mungkin kutertawa
….itu layak karena santun’mu.

Aku ingin kamu tahu,..
tubuhku tlah berakar, bila kelak hilang sanggahmu mengering jua jiwaku.

Sekarang tengadahkan hatimu
karena tulusku kan slalu bersamamu.
,bila tlah kandas sayangku salahkan masa yang kunjung membeku.

Benak'ku

Cinta….
Banyak nyawa mengartikanya,
Dikala terendap di dalam nya’
Dia berkata indah cinta setara surga
Bertabur wangi lalui hari dan tak’kan hilang rasa tertelan masa

Pujian cinta teresap dalam benak dan ucapnya,
Cinta…
Dia manis…Dia megah…Dia…
akan lebih banyak dia yang kan di tuturkanya kala jatuh cinta
Lain masa…
Seseorang dengan muka merah padam mengutuknya’
Dikala ingkar dan jujur,hidup dan mati dia menyumpahnya,
Kenapa dan kenapa…
Dia selalu mengumpat kata jahanam itu,
Raga tlah terenggut rasa pahit akan cinta,
Manis dan indah itu menjadi busuk dan jijik terpikirnya’

Cinta…
tak semudah ber’angan tuk mencicipinya,
Terkadang cinta lembut selembut sutra dan nikmat tiada terkira,
kian kan menjadi panas sepanas neraka kala kau salah terka’

Aku bukan pujangga…
Aku hanya mencoba berbisik berdua bersama kata,
Saling menyapa dan mengenal serta mencoba menguak apa dan siapakah Cinta…??

Sifatmu dalam kuraku

Lihat langkahmu…

Gemulai indah berseru seirama air

Lembut porimu sehalus tuturmu

 

Salut untuk sikapmu…

Terpaan ganas sang ombak tak sedikitpun luluhkan kayuhmu

Menarilah wahai kuraku

Aku tahu”" sebesar apapun tindihan cobaan, tak kan retakkan tempurungmu

 

Wahai hawa ku mencintaimu…

Tiada beda saat beradu pandang’ kau kerlingkan serpih malumu

Bersembunyi dalam tempatmu berlabuh, sehati saat kuraku telisipkan tubuhnya dalam sangkar abadinya

 

Cinta dan cita sang Khalik yang mengaturnya

Tapi tak’kan urung aku mengejarnya, …….

karena kutahu kulitku tak sekeras kuraku, tapi hatiku secadas batu

 

Satu detik berlalu tanpamu, masa yang lain menunggu tuk menyapamu

 

Umpatan Serangga

Kini hatiku tertusuk lagi,..masa ini sekarat karena sakit teramat..
Tega nian mawar itu menelan getahnya sendiri tanpa hiraukan pemetik hina sepertiku.

Coba terus aku untuk kepuasanmu,
karena darahku yang terpecik didurimu tak’kan mengubah mekarmu…

Karmakah aku??akan apa..?? salah apa??
Biadab, kata sang serangga mengumpat’nya..

Biarlah kusapu daun’mu dari tamanku dan tak ingin kulihat lagi wangimu diesokku…
Setelah engkau menggores kulitku, yang kan bernanah dilain
harinya…

Pena

Hay pena…
Kenapa aku harus menangis
Sedangkan apa yang kutangisi tak pernah menangisiku

Kamu siapa kamu…
Kamu tak berasa, kamu pun tak tahu
Andai kamu tahu, kamu takkan mengerti
Jangan …jangan lagi kau ucap ini tak adil bagiku

Ini sangatlah pantas buatku
Karena semua sesuatu, aku yang berlaku
Semua yang terlampau pasti kan berhikmah
Dan apapun itu’ kelam kan berlalu

Ingatlah…
Insan seperti kita hanya boleh mencoba
Tak ada hak kita mencerca
Semua manusia itu bernoda
Wajiblah kita mencerna apa yang terkandung dalam suka & asa

Pena …
Terima kasih buatmu yang tlah menghargaiku
Kamu sosok mulia yang tak pernah mengeluh kala ku mengadu

Bocah

Bocah….
Tersandar dalam lapar takkan kelak mengadu nasib,
Sebuah derita melingkupinya dalam panas teriknya dan dingin gelapnya

Lihat dia…
Mengais rasa kasihan kita
Tak ada kata mengandung sesal bahwa Simampu mengumpat deritanya

Lugu wajah itu tak sebanding dengan ganas duniamu
Mungkin bukan nasib’’ hanya kejam hidup yang menyiksamu,
Bingkailah ratapmu dalam pedih senyum’mu

Tunggu harimu sang jiwa kecil..
Adil kan menyapa…, senyap bukan karena si hampa tapi tapakan tuk lawan getir hari dan jalanmu

Bukan Sajak

Jalan ini tak selalu sehati dengan yang kuingini
aku tak tahu harus terpojok pedih atau berbinar ceria

Malam ini bintang itu kembali bersinar
walau takkan kembali di esok hari dan takkan tahu kapan bulan’ dia kan kembali
Aku mencoba memejam sejenak, mengurai dunia mayaku, bercumbu intim dengan mimpiku

Kadang dalam diamku’ sadarku berontak, sinar itu tak pantas untukku
sekerlip tampak dengan memori sedalam asa hidupku

Sering aku mencoba menoreh ceritaku sendiri,
Apa ini emosi sesaat saat nafsu memojokkanku dalam kesendirian..
hatiku bingung bimbang … semoga salah hitam kuterka

Saat ini hanya angin kuingini..
Berteman dengannya dalam cerah dan muram hariku..
Bertegur sapa tiap nafasku beriring

coretanku bukan sajak, hanya sebuah berita tanpa ujung
bergejolak takkan padam sesuai alur

Irama Jari

Jemarinya tegap menghampiri beribu kata
tertuju akan satu tatapan pada apa yang diungkapnya
dia tertawa kecil, apakah benar balasku?

sejenak lalu kutengok sekelilingku…””’
ah masa bodoh tiada yang melihatku

Aku harapkan satu sentuhan lawanku..tiap cibiran jariku menukik ditiap tindaknya
oh selesai sudah….
kapan hari akan kuteruskan dan itu pasti

Dia kembali tersenyum simpul…”"apa sich ini”"
Mencoba di cernanya tiap alunan
huruf yang terlihat, sayatan syair yang bermunculan, taburan ceria yang belum bisa di jinakkanya