Tuesday, December 6, 2011

Seafood murah di pantai kedonganan bali


Sekitar minggu kemarin ane menyempatkan jalan-jalan sama istri, mengingat istri ane udah hamil besar maka menurut insting ane yang ane peroleh setelah bersemedi 6 jam lebih 30 menit untuk tidak memakan nasi, memberikan jawaban bahwa setiap ngidamnya seorang ibu yang baru hamil harus dituruti.

Perjalanan kali ini ke sebuah pasar sekaligus pantai yang berada di ujung bali, biasanya pantai yang terkenal dan dikenal dibali adalah kuta dan jimbaran. Untuk kali ini kita mencari opsi lain yang lebih nyaman, lebih enak alias gak terlalu ramai, dan yang paling penting memperlihatkan rasa sayang kepada dompet yang tipis ini maka cari tempat kuliner nuansa yang murah meriah :D .

Ok kita awali dengan perjalan mulai keluar kos di kawasan renon denpasar, bermodal mobil tumpangan dari teman dan AC yang super dingin (bukannya mau boros energy, ini semua berkaitan dengan panasnya bali di bulan november dan desember ini), kami melaju ke daerah kedonganan, kawasan kedonganan adalah kawasan desa adat dengan pantai yang letaknya ditengah antara pantai kuta dan pantai jimbaran atau persisnya dekat dengan bandara ngurah rai. Perjalanan dari kawasan renon sekitar 45 menit – 1 jam ditambah bonus macet di by pass ngurah rai. Sesampainya jalan masuk di kawasan desa adat kedonganan , silahkan membayar Rp 2000,- untuk akses masuk cukup murah kan ? dengan free parkingnya hehehe. Sesampainya di kawasan pantai kedonganan, kami memilih dan memilah tempat parkir terlebih dahulu.


Berkuliner dikawasan pantai kedonganan terdapat dua pilihan category seafood yang bisa anda pilih yang pertama adalah resto dimana meja dan kursi makan ditata rapi persis di bibir pantai tanpa atap (kalau mau bawa atap sendiri juga tidak masalah selama berdiameter tidak lebih dari 1 meter dan tiupun kalau anda tidak malu), pilihan yang kedua adalah di pasar dimana kita bisa membeli seafood mentahnya dan apabila berniat di makan disana maka anda bisa mengambil jasa warung yang menyediakan nasi dan jasa memasakkan seafood anda dengan cara dibakar.


Ok meneruskan perjalanan ane, istri + temen istri maka kita langsung bergegas main kepasar , maaf gak sempat buat ngepoto gambar pasarnya, soalnya ane beneran gak tahan bau seafood yang amis, udah gemeteran duluan nyampe dalem pasar yang full akan bau binatang laut…beda kalau udah matang belum disuruh makan udah ane diciumin duluan hahahahaha . Dipasar kedonganan istri ane memutuskan untuk memberi 1/2 Kg udang ukuran besar dengan harga Rp 45000,- (“Emang umi bisa masaknya?? – Umi panggilan buat istri ane”)…. Jawaban taktis dan gak pernah berubah (“Bisalah Cuma udang ini, kalau gak suka biar aku sendiri yang makan – Jawaban istri galak”) padahal selama ini kalau masak yang 10 persen berhasil dan 90 persen dipertanyakan hahahahah …. Moga istri ane gak ikutan baca amien. Ok lanjut ceritanya . Berhubung temen istri ane menginginkan makan seafoodnya di samping pantai , maka kami lanjutkan perjalanan keluar pasar dan pindah ke resto. Resto yang kita pilih bernama furama, resto di kedonganan memiliki kesan unik hanya memiliki ruang makan yang cukup kecil yag hanya berisi 3-4 meja makan, tapi jangan salah memang setiap resto di kedonganan sebagian besar tidak memiliki ruangan yang besar, meja makan disediakan langsung di bibir pantai .



Setelah memilih meja makan dan duduk dengan segera pelayan resto akan menghampiri kita, pelayan resto hanya menawarkan minuman apa yang akan kita pesan, untuk seafood pengunjung di persilahkan memilih bahan mentahnya secara langsung dan sekaligus memberitahukan akan dimasak secara apa dengan kokinya. Nah yang khas dari resto ini nasi, sup beserta sayur kangkung dan sambal free alias gratis, setelah menunggu sekitar 10 – 15 menit pesanan kami sudah mulai diantarkan. Kami memesan cumi saos padang, cumi kremes, dan ikan bakar kakap merah. Untuk minuman kami pesan, lemon tea, es tea, kelapa muda, soda, dan air mineral. Penampakannya seperti yang anda lihat pada post ini :D, berhubung semua bahan dalam keadaan fresh alias baru maka rasanyapun mantab walaupun memiliki beberapa efek negative 4K diantaranya

a. Kekenyangan tiada tara
b. Kengantukan membabi buta akibat point a
c. Kebelet bab tiada terkira akibat point a juga
d. Kebingungan dompet terkikis tiada terduga
Oh iya.. hamper terlupa harga makan diatas apaila di total sekitar Rp 250.000,- untuk 3 orang yang sebenarnya masih layak untuk 4- 5 orang
Klik Untuk Memperbesar
Demikian sedikit pengalaman ane yang bisa ane share, utuk menambah wawasan dan siapa tahu anda berlibur kebali dan membutuhkan info makan murah nan enak dengan suasana pantai (indah dan enak tidak harus mahal), mohon maaf sebesar-besarnya mengingat tulisan ane yang belepotan dan mungkin banyak kekurangnnya. Nopi (temen istri ane) maaf yak potonya ane share2 xixixixi …

2 comments:

  1. dahsyat efek 4K -nya.... heheheheh.

    Cara memuji istri yang ngga bisa masak ..bikin sakiit peyut. Kalo my sharuhkhan ngomong gini, dah aku sambit sama panci dah!!!

    ReplyDelete
  2. :(( blog jadul saya di komen mbak wartawan kuliner senior surabaya... harus syukuran ini. Mbak mendol saya bukan memuji istri saya mencoba untuk jujur dari hati yang terdalam

    ReplyDelete